Saturday 31 May 2014

Samsung Galaxy Ace 3 S7270

Sebelum saya lupa karena barangnya sudah tak ada di tangan saya lagi, saya harus sesegera mungkin menulis sedikit bahasan tentang Samsung S7270 atau biasa disebut Galaxy Ace 3.

Kenapa kali ini saya memilih Samsung, sang merek sejuta umat, gambaran mainstream ala indon? Bagus kah speknya? Dibanding harganya saya rasa sama sekali tidak. Dengan harga dua juta kurang seribu saat saya beli yang saya peroleh hanyalah sebuah ponsel dengan prosesor dual core milik Broadcomm (bagi saya sih asing merek ini, entahlah), RAM 1 gigabyte, kamera 5 megapixels dengan autofokus dan lampu flash, dan layar sentuh berdiagonal 4 inci. Mengesankan? Sama sekali tidak. Lihat saja merk sebelah dengan spek semacam itu bisa didapat dengan harga hingga sekitar sejutaan rupiah, Tapi kan tidak dapat merk Samsung? Ah, apakah dengan ada tempelan Samsung di tubuh ponsel lantas semua akan bahagia selamanya seperti di dongeng-dongeng? Bagi saya sih tidak. Bahkan dari awal penggunaan dalam keadaan belum banyak aplikasi performa ponsel satu ini sudah berasa kurang. Apakah memang saya keterlaluan memaksa penggunaannya secara berlebihan? Mungkin saja. Saya memang suka mencoba bongkar pasang aplikasi, namun patut dicatat juga bahwa saya tak gemar main game terutama game 3D yang biasanya jadi tolok ukur performa sebuah ponsel masa kini. Bahkan tanpa menginstal satu game pun performa ponsel ini kurang memuaskan.

Kameranya? Biasa saja. Evercoss hello kitty yang berharga kurang dari separuhnya bisa menghasilkan foto yang lebih berkualitas. Music player-nya? Tak istimewa. Yang membuat lebih kecewa lagi adalah kenyataan bahwa ponsel ini terkesan memilih-milih earphone yang bisa digunakan padanya.

Bentuk dan kualitas body? Biasa juga. Tak ada yang menarik. Tipikal ponsel Samsung : membulat dengan sekujur tubuh plastik licin yang kurang enak dipegang berlama-lama, terlebih bila tangan Anda gampang berkeringat.

Jadi sebenarnya apakah alasan saya membeli ponsel satu ini? Ukuran layarnya yang 4 inci kebetulan adalah salah satu kesukaan saya. Lalu kenyataan bahwa mencari asesoris (dalam hal ini aneka case) untuk ponsel ini cukup mudah juga menjadi alasan lain saya memilihnya. Sebenarnya saya juga sempat sedikit terbuai dengan 'kenyamanan semu' yang ditawarkan kepopuleran mereknya. Tapi entahlah, rasanya sugestinya tak cukup kuat bagi saya. :D

Sekedar catatan saya hanya tahan menggunakan ponsel ini sekitar satu setengah bulan sebelum akhirnya saya lepaskan.

 

Samsung Galaxy Ace 3 S7270

OLYMPUS DIGITAL CAMERA OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Tuesday 20 May 2014

LG L1 ii E410

Apakah perbedaan LG e410 dari LG e425? Secara besaran fisik kedua ponsel ini sangat mirip, hanya pada e410 ada sedikit lengkungan pada bagian atas dan bawahnya. OS yang digunakan juga sama : android jelly bean 4.1.2. Prosesor maupun RAM juga sama : snapdragon single core, 512MB. Performa kira-kira sama. Layar resolusinya sama, 240x320 pixel dengan besaran fisik 3 inci pada e410 dan 3.2 inci pada e425. Jadi apa ya beda kedua ponsel ini selain beberapa perbedaan minor seperti disebutkan di atas? LG e410 berkamera 2 megapixel sementara e425 3mp. LG e425 memiliki lampu LED notifikasi di sekeliling tombol home, LG e410 tidak memiliki lampu notifikasi. Layar e425 diklaim IPS LCD, e410 tidak. Tapi sepertinya layar kedua ponsel ini sama buremnya. Lalu apalagi ya bedanya? Oh ya, harganya berbeda terpaut sekitar 100-200ribuan. Meski sepertinya sedikit sekali perbedaan keduanya saya pernah memiliki dua ponsel mungil ini. Layar kedua ponsel ini memang sangat menyedihkan, kecil dan gambar tertampil kasar, namun kedua ponsel ini memiliki satu kelebihan : ukuran yang sangat mungil, sangat mudah dibawa dan digunakan dengan satu tangan.