Tuesday 26 June 2012

nokia x2-01

Sekilas tentang nokia x2-01 :

-bentuk candybar yg cukup stylish, tidak berkesan murahan.
-papan ketik fisik qwerty yg nyaman digunakan untuk mengetik.
-layar 2.4" 320x240pixels, cukup bagus namun tidak istimewa.
-koneksi gprs, edge, bluetooth.
-kamera VGA, kualitas foto seadanya, nyaris tanpa detail
-keluaran suara dan musik player bagus karena memang diposisikan sebagai ponsel musik. sayang headset stereo yang disertakan dalam paket penjualan sangat buruk.
-aplikasi facebook, twitter, messenger telah tersedia, tinggal login untuk mulai. aplikasi ym dan gtalk bisa di-minimize. aplikasi java lainnya tidak bisa diminimize.

Nokia X2-01

blackberry davis 9220

image

Huawei Boulder U8350

Alasan saya membeli huawei boulder sudah tentu tiada lain karena ponsel ini adalah sebuah ponsel ber-OS android dengan harga yang menurut saya SANGAT murah! (saya membelinya dengan harga enam ratus ribu rupiah saja). Selain itu faktor bentuknya yang mengusung papan ketik qwerty fisik plus layar sentuh cukup menarik bagi saya untuk mencobanya. Papan ketik qwerty-nya sangat nyaman untuk digunakan. Bagaimanapun papan ketik fisik tetap lebih nyaman digunakan daripada papan ketik virtual. Adanya papan ketik fisik berimbas pada mengecilnya bidang untuk layar. Layar sentuhnya berjenis kapasitif yang sangat responsif terhadap sentuhan, sayang sekali dimensinya hanya berdiagonal 2.6 inchi. Namun tetap cukup nyaman untuk penggunaan sehari-hari.

Harga yang sedemikian murah tentunya berimbas pada spek teknis ponsel ini. Satu hal yang paling terasa yaitu processornya yg hanya 528mHz (oleh benchmark dikenali sebagai 600mHz). Memory internalnya juga sebatas 256MB. Pada awal penggunaan, dalam kondisi firmware bawaan, saya menginstall sedemikian banyak aplikasi yang menyebabkan boulder saya sering mengalami force close ketika membuka aplikasi. Selain itu juga sering terjadi lag ketika menavigasi dalam menu.
Kemudian saya beranikan diri untuk mengikuti jejak beberapa rekan sesama pengguna boulder di thread kaskus yang telah mem-flash ulang boulder mereka dengan firmware versi operator Orange UK. Ternyata setelah di-flash dengan FW tersebut terasa ada peningkatan dalam navigasi menu dan membuka aplikasi, terasa jauh lebih ringan meski saya lagi-lagi memenuhi boulder saya dengan sekian banyak aplikasi.

Oya, boulder ini dilengkapi kamera 3.2MP dengan hasil foto lumayan. Keluaran musik juga bagus. GPS-nya sangat cepat me-lock posisi. Kualitas fisiknya juga bagus, tidak kalah dengan ponsel yang mereknya lebih terkenal.

Dan jangan lupa bahwa boulder ini juga cukup mudah untuk di-root dan memudahkan proses oprek-oprek lebih lanjut.

Kesimpulannya : dengan harga sangat murah ponsel ini memiliki fitur berlimpah yang sudah cukup berkualitas walau di beberapa sektor memang dipangkas speknya. Ponsel ini sangat recommended bagi yang ingin memiliki handset android murah untuk kebutuhan online seperti chatting dan social media. Untuk gaming memang kurang cocok mengingat layarnya sempit dan processornya yang minim. Namun kalau sekedar main game sederhana seperti angry birds, cut the rope sih saya coba masih lancar-lancar saja. Pokoknya dengan harga sangat murah saya tidak kecewa dengan semua fitur dan kemampuan huawei boulder ini.