Thursday 29 May 2008

nokia e90

Ini dia sang raja ponsel nokia. (paling nggak dari gedenya, hehehe). Dari material pembentuknya terkesan solid dan keset, nggak licin saat dipegang. Keyboard qwerty nya tidak senyaman yang saya bayangkan. Sudah gitu harus menekan tombol2 yang ada di samping-samping layar internal.
Sementara soal layar, layar luarnya saja sebesar layar nokia 6120c ku. Apalagi layar dalamnya yang luas sekali. Tapi melihat dalemannya (firmware dan menu-menunya), rasanya nggak begitu terkesan. Nggak terlalu jauh dengan dengan 6120c. Paling berbeda di kelengkapan aplikasi bawaan. Bagaimanapun OS-nya sama juga symbian 3rd edition gitu loh. Itupun kebanyakan masih bisa diakali dengan menginstal sendiri, kecuali aplikasi yang berhubungan dengan kelengkapan hardware. Kelebihan yang menonjol selain keyboard qwerty yaitu camera 3,2mp-nya, lalu adanya wifi, lalu gps built in. Kualitas material sudah pasti superior, tapi toh tidak semua orang membutuhkan yang seperti itu. Kebanyakan tidak. Dari pengalaman pribadi dengan orang-orang yang menggunakan nokia ber-OS symbian, sebagian besar tidak tahu (atau tidak mau? tidak peduli?) bahwa ponselnya bisa dinstal aplikasi. Kebanyakan tidak tahu apa bedanya yang berbasis symbian atau java. Lalu apa gunanya menggunakan smartphone? Semua orang punya alasan sendiri. Tapi saya kira pembaca sudah bisa menebak kira-kira apa yang ada di benak orang-orang yang bahkan tak tahu tentang operating system itu.

Monday 12 May 2008

promosi?

Hari Sabtu siang tanggal 10 Mei, aku dan temanku, Dwi, pergi ke itc kuningan/ mal ambassador. Seperti biasa untuk berbelanja dan sekedar cuci mata. Aku sebetulnya bingung antara hendak membeli sarung kulit a la pda air untuk 6120c-ku atau stereo headset dengan ujung kepala a la SE untuk 6120c-ku juga. Sementara Dwi sudah membulatkan tekad untuk membeli casing baru untuk 2505 nya yang dibeli dalam keadaan berwarna pink! Hahaha.
Kami sedang asyik memilih-milih (sebenernya sih terpaksa liat-liat secara nunggu 2505 diganti casingnya - yang ternyata memakan waktu cukup lama) terdengar suara ribut-ribut orang-orang berteriak. Kami sempet kaget juga. 'Apaan nih? Masak sih ada orang berantem di mal?' hehehe. Norak banget ya perkiraan kami? Kemudian muncul segerombolan orang yang adalah sumber dari segala suara berisik itu lagi. Ternyata 'parade-parade-an' untuk ngiklanin hape motorola w230. Ampyun dah. Berisikna gak mutu. Emang sih orang jadi banyak yang noleh untuk ngeliat ada apa sebenernya. Tapi, aku ampe sekarang masi bertanya-tanya sebetulnya cara promosi macam gini nih efektif nggak sih? Aku sendiri secara yang ampir tiap hari buka-buka berbagai review hape baik di web atau di tabloid sih udah ngerti cukup lama tentang motorola w230 ini. Harganya lumayan murah dan ada slot micro sd plus music player. Secara fitur sih lumayan untuk harga segitu. Bentuknya juga gak norak. Sempat terpikir untuk mengganti nokia 2626ku dengan w230. Jadi ada atau tidaknya 'parade' brisik nan konyol tadi itu sama sekali nggak ada bedanya buatku (mungkin juga bagi sebagian besar pembaca blog ini yang aku rasa udah sering browsing-browsing review hape. hehehe). Promosi macam gini terus terang malah bikin aku agak illfeel ma brand motorola. Kesannya nggak banget (meskipun dulu aku sempat jadi pengguna setia motorola. e398-pun aku sampe beli 2 kali! hahahaha. Cuman akhir-akhir ini motorola menurutku produknya dah gak ada lagi yang bener-bener 'worth' secara rasio harga dg fitur) Nggak tau juga sih kalo brand laen juga udah sering pake promosi macam gini juga. Yang penting kan aku nggak ngeliat pada saat promo itu berlangsung. Hohoho. Mungkin bagi calon konsumen yang memang buta atau kurang melek informasi dan calon konsumen penggila keramaian dan kebrisikan cara promo model gini bakal lumayan efektif. Minimal untuk sekedar memberi tau mereka tentang keberadaan produk tersebut (aku udah nggak jarang lagi nemuin pedagang atau penjaga toko hape yang nggak ngerti berbagai type ponsel. rata-rata mereka apalnya nokiyem atau SE ajah). Bagi yang sudah tau tentang produk itu sih mungkin bisa gak peduli, makin tertarik atau jeleknya malah jadi nggak tertarik lagi. Nggak tau juga sih. Aku emang nggak paham tentang marketing. Mungkin memang selera orang sini kayak gitu sih ya. Shallow. Asal menarik perhatian ajah. Who knows.

Saturday 3 May 2008

nokia 6120classic mati

Semalam menjelang hari libur kenaikan Isa Almasih ( 1 Mei 2008), nokia 6120classic ku entah kenapa nggak bisa dinyalain. Jadi tiap kali pejet tombol on/off nya cuman nyala sampe keluar tulisan nokia berwarna biru habis itu lalu mati lagi. Aku panik banget. Dan kecewa banget tentunya secara 6120c ku baru berusia beberapa minggu aja dan dibeli di distributor resmi (yang mustinya lebih terjamin, teorinya) yang harganya agak lebih mahal dari di toko biasa. Udah gitu hari udah larut. Mau minta bantu temen kos udah pada tewas semua (tepatnya temen yang bisa aku mintain bantuan yang udah tewas. yang laen sih masih bangun tapi percuma juga aku nanyak secara gak bakal terbantu. hohoho). Aku coba mereset dengan memejet *,3,tombol call dan tombel power bersamaan. Tetep nggak bisa. Karena udah ngantuk banget akhirnya aku menyerah dan tidur meski benak dipenuhi kegelisahan. Hahaha.
Esok harinya aku (setengah) berlari ke kamar Edi, temenku, untuk 'mengadu' tentang itu (sebelumnya aku sempat mengadu juga pada kakakku via sms. tapi yang ada aku malah diketawain karena sewaktu membeli aku memaksa untuk beli di toko dealer resmi, sementara dia bilang beli di toko biasa aja yang lebih murah).
Edi lalu menyarankan untuk di hard reset aja. Aku bilang udah aku coba, tapi akhirnya aku pikir apa salahnya dicoba lagi. Kini dengan kehadiran orang yang lebih berkompeten tentang ini (hahaha). Ternyata tidak sekedar dipejet bersama. Jadi tobol 3,*, dan tombol callnya harus tetep dipejet sampe keluar pilihan untuk mereset di layar. Ampun deh. Malu banget rasanya udah panik sampe mau nangis (gimana gak nangis baru beli dah nge -blank gitu). Edi menuduhku terlalu banyak menginstal aplikasi. Hihihi. Emang sih aku suka kemaruk nginstall aplikasi. gak pilih-pilih mana yang bener-bener perlu. Hohoho. Tapi mungkin juga karena sebelumnya aku sempat iseng mengupgrade quickoffice, kutimpa dengan versi yang lebih baru. Tapi nggak tau juga sih. Mungkin ada yang tau kenapa?