Thursday 5 January 2012

review alcatel ot 710d

waktu iseng-iseng membuka kaskus.us saya menemukan seseorang yang menjual beberapa ponsel alcatel baru yang kebanyakan bertipe touchscreen. saya segera terpikat pada salah satunya yaitu ot 710d. saya semakin tertarik setelah membaca berita bahwa alcatel memang telah kembali masuk secara resmi ke pasar ponsel indonesia. akhirnya saya membeli alcatel ot 710d yang mendukung dual simcard ini. secara kualitas desain fisik maupun bahan pembuatnya ponsel ini masih lebih bagus dari ponsel lokal pada umumnya yang terkesan asal jadi.

ponsel ini bertipe batang biasa dengan layar touch screen 2.8" berjenis resistif. karena masih resistif, perlu sedikit tenaga untuk menavigasi menu di layar ot 710d ini. bisa juga kita gunakan kuku atau stylus berbentuk seperti pemetik gitar yang disertakan dalam paket penjualan. oya, paket penjualannya berisi : ponsel, baterai 850mah, handsfree stereo tipe in ear namun biasa saja kualitas suaranya, kabel data, charger, gantungan hape sekaligus penggantung stylus, dan buku manual.

layarnya cukup jernih namun agak kasar karena hanya beresolusi 240x320 pixels.pada layar standby kita bisa meletakkan berbagai macam widget maupun icon aplikasi yg bisa kita drag&drop dari layar menu termasuk juga icon shortcut aplikasi java yang kita instal sendiri. selain itu di bagian atas layar ada drop down menu untuk area notifikasi, agak mirip dengan yang terdapat di android. sayang layarnya yang resisitif sangat mengurangi kenikmatan menjelajahi menu yang sebetulnya tertampil cukup cantik dan menarik (kalau tidak mau disebut seperti android wannabe). oya, keypad virtual-nya bisa dipilih antara keypad virtual numerik atau tipe qwerty. keypad virtual qwerty yang bisa dimunculkan di tiap menu yang membutuhkan mengetik ini sangat membantu proses mengetik.

hanya terdapat dua tombol fisik di bawah layar yaitu tombol call dan hangup. di antara kedua tombol ini ada bagian yang bisa menyala biru sebagai notifikasi bila ada telepon masuk, sms dan lain-lain. di sisi samping kanan ponsel ada tombol volume.

ikon-ikon menu utama bisa di tata ulang maupun disembunyikan/dimunculkan sesuai selera kita. hanya ada 4 theme namun sebenarnya hanya ada 2 jenis tampilan yaitu gelap/hitam dan terang/abu-abu muda. di sektor multimedia ada kamera 2 megapixels yang kualitasnya tidak bagus. ketiadaan tombol fisik untuk shutter camera semakin memperburuk kualitas foto karena untuk mengambil gambar kita harus menyentuh bagian tertentu dari layar,sementara sedikit saja gerakan membuat gambar yang diambil kamera menjadi tidak fokus. ada radio. music playernya cukup bagus di kualitas suara, tampilan playernya sudah mendukung album art atau menampilkan lirik. video playernya hanya bisa memainkan file video dengan format sangat terbatas. file manager yang ada kurang enak digunakan untuk mengorganisir berkas-berkas. meski katanya ponsel ini mendukung microsd hingga 8gb, namun pada kenyataannya pada microsd 2 gb yang baru terisi 600mb-an sudah terasa lemot saat mengeksplore isi memory card menggunakan file manager bawaan. hal ini sangat terlihat ketika membuka folder berisi berkas-berkas mp3 atau musik.

ponsel ini mendukung aplikasi java. dalam keadaan default sudah terinstal aplikasi facebook, twitter, opera mini 4.2, dan palringo. facebook dan twitter-nya benar-benar berupa aplikasi dan bukan sekedar jalan pintas ke situs mobile-nya. palringo-nya, yang merupakan aplikasi messenger multi platform multi akun, agak lemot dalam proses login dan seringkali terputus sehingga mengganggu jalannya chatting. sepertinya dukungan java di ponsel ini tidak begitu baik karena kebanyakan aplikasi yang saya coba instal terasa lemot ketika dijalankan. banyak game bahkan sama sekali tidak bisa diinstal.

secara umum kesimpulan yang saya ambil dari ponsel alcatel ot710d ini adalah secara tampilan fisik maupun menu yang agak 'android wannabe' sih oke, namun performa ketika membuka aplikasi j2me maupun mengeksplor berkas yang lemot sangat merusak kesan cantik desain ponsel ini. hal ini diperparah dengan layar resistifnya yang membutuhkan sedikit tenaga untuk mengeksekusi menu. namun mengingat harganya yang cukup murah saya rasa kelebihan maupun kekurangannya cukup layak untuk diterima.

tambahan : pada januari 2012 saya melakukan upgrade firmware dengan bantuan software OneTouch Upgrade dari Alcatel. proses upgrade ini mewajibkan saya terhubung dg internet. prosesnya cukup mudah dan tak makan waktu lama (tergantung kecepatan koneksi internet). hasil dari upgrade ini? sepertinya ada sedikit perbaikan dalam responsifitas layar sentuhnya, lebih sigap menanggapi input sentuh. perbaikan lainnya masih saya cari2